Chery Sales Indonesia mengungkap strategi yang akan digunakan buat memanaskan persaingan industri otomotif di Tanah Air. Perusahaan asal China tersebut bilang strategi mulai dijalankan pada tahun ini.
Tao Yong, Presiden Direktur Chery Sales Indonesia, mengatakan langkah perusahaan bakal diawali dengan meluncurkan dua produk perdana pada Oktober 2022, yakni Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro.
Kedua produk ini diproduksi di Indonesia melalui kerjasama dengan Handal Indonesia Motor.
Handal Indonesia Motor, yang sebelumnya bernama Hyundai Indonesia Motor, memiliki fasilitas produksi di Bekasi, Jawa Barat. Sebelum berganti nama pada 2 November 2020 perusahaan ini merakit mobil Hyundai di dalam negeri seperti H-1.
Menurut Yong kerjasama itu masuk ke dalam strategi fase pertama Chery dan menjadi bagian investasi bertahap di Indonesia senilai US$1 miliar.
“Ada fase pertama kami kerjasama dengan lokal partner untuk produksi. Kapasitas per tahunnya sekitar 20 ribu unit per tahun,” kata Yong di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, BSD, Tangerang, Sabtu (20/8).
Berdasarkan penjelasan Yong ada empat fase penggunaan investasi, satu fase dikatakan mencapai dua tahun.
Setelah fase pertama usai, kata Yong, pabrik milik Chery berdiri akan berdiri di Indonesia. Namun kerjasama dengan rekanan lokal yang sudah dilakukan dikatakan tidak seketika berhenti.
Kedua pabrik itu akan berjalan bersama memasok kebutuhan mobil Chery.
Ini artinya, dua tahun mendatang atau pada 2024 pabrik Chery akan berdiri di Indonesia.
“Sehingga kita garap total produksi keseluruhan mencapai 50 ribu unit per tahun,” kata dia yang sekaligus mengatakan kerjasama dengan Handal akan berjalan tiga tahun.
Pada fase kedua Yong bilang Chery di Indonesia tidak hanya fokus pada pasar dalam negeri. Ekspor juga akan dimulai menyasar sejumlah negara di Asia, baik yang memikiki ketentuan setir kanan maupun kiri.
Sedangkan untuk kandungan lokal tahap awal produk Chery, direncanakan mencapai 45 persen. Merek ini juga ingin melakukan pengembangan pemasok komponen di Indonesia.
“Pada awal fase kedua, kami juga berencana tidak hanya fokus untuk pasar Indonesia tapi juga ekspor,” kata dia.
Lalu fase ketiga, kapasitas pabrik diperluas hingga mencapai 100 ribu unit per tahun pada 2026. Fase empat atau pada 2028 dikatakan kapasitas meningkat menjadi 200 ribu unit per tahun.
“Nah jelang fase terakhir kami akan buat RnD di Indonesia,” ucap dia.
Mobil listrik
Yong melanjutkan pihaknya juga akan masuk ke segmen kendaraan listrik yang dimulai pada akhir fase pertama atau awal fase kedua, bisa diartikan akhir 2023 atau awal 2024.
Yong mengungkap ada dua produk berbasis baterai yang disiapkan untuk pasar ini yaitu Omoda 5 EV dan EQ1. Khusus EQ1, Yong menyampaikan Chery tengah mempersiapkan versi terbarunya nanti.
“Jadi nanti salah satunya dulu,” kata Yong.
(ryh/fea)