Pasien Cacar Monyet Pertama Asal DKI dan Baru Pulang dari Luar Negeri

Jakarta, NetizenID

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Sabtu (20/8) menyatakan pasien cacar monyet pertama di Indonesia berasal dari Jakarta. Pasien ini dijelaskan laki-laki berusia 27 tahun yang baru saja berkunjung ke luar negeri.

Kemenkes tak mengungkap negara mana yang dikunjungi pasien itu, tetapi dijelaskan sepulang dari luar negeri pasien mengalami demam dan pembesaran gejala limpa.

Petugas kesehatan di Jakarta dikatakan merespons pasien bergejala tersebut dengan pemeriksaan, termasuk tes PCR. Setelah dua hari pemeriksaan, pasien diumumkan positif cacar monyet.

Menurut Kemenkes pasien tak mengalami gejala berat. Meski begitu terdapat ruam cacar yang muncul di muka, telapak tangan, kaki dan sebagian alat genital.

Pasien dikatakan mengalami gejala ringan dan kini dalam keadaan baik-baik saja. Hal ini membuat pasien tersebut tak perlu dirawat di ruang isolasi, tetapi perlu menjalani isolasi mandiri di rumah.

Pasien cacar monyet dikatakan Kemenkes dapat sembuh sendiri dengan masa inkubasi selama 21-28 hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juli telah mengumumkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Status ini menyamakannya dengan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Kasus cacar monyet non-endemik ditemukan di pria Inggris pada Mei lalu setelah pulang dari Nigeria. Saat ini setidaknya ada 15 negara yang sudah mengonfirmasi kasus cacar monyet, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Singapura.

WHO telah mengganti nama cacar monyet menjadi Clade, ini dilakukan untuk mencegah stigmatisasi. Cacar monyet ditemukan ahli pertama kali pada 1958, dinamakan demikian karena berasal dari cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian.

Cacar monyet pada manusia ditemukan pertama di Kongo pada anak laki-laki usia 9 tahun pada 1970.

(fea)

[Gambas:Video CNN]