Snaker atau The Snake King’s Child (2001) merupakan film horor Thailand-Kamboja yang mengangkat mitos lokal mengenai anak perempuan dari manusia dan dewa ular. Berikut sinopsis Snaker atau The Snake King’s Child
Snaker mengisahkan Nee (Ampor Tevi) seorang istri yang diabaikan suaminya, Manop, yang begitu kejam. Pada suatu hari, Nee sedang bekerja di ladang dan tak sengaja kehilangan cangkulnya di semak-semak.
Pada saat itu, ia bertemu dengan ular raksasa yang bahkan bisa berbicara. Ular itu menyatakan bakal mengembalikan cangkul tersebut asalkan Nee mau berhubungan seks dengannya.
Pada malam hari, ular itu berubah menjadi seorang pria (Tep Rindaro). Nee menyetujui permintaan itu. Sehingga, siluman ular itu berhubungan seks dengan Nee dan membuat istri Manop itu hamil.
Manop kemudian mengetahui hal tersebut dan berang hingga memenggal kepala ular tersebut. Tak hanya itu, Manop juga menusuk perut Nee karena tak menginginkan anak hasil perselingkuhan dengan siluman ular.
Namun, tusukan itu ternyata hanya membunuh Nee. Perut sang istri yang terluka malah mengeluarkan lusinan ular kecil dan masuk ke sungai terdekat.
Manop mengejar bayi-bayi ular itu dan membunuh mereka masing-masing. Nahas, Manop malah terpeleset dan meninggal dunia.
Bayi ular yang selamat dari incaran Manop kemudian berubah menjadi seorang bayi manusia. Saat menjadi bayi manusia, satu ular ditemukan biksu pengembara yang memutuskan untuk membesarkannya.
Bayi siluman ular itu kemudian bertumbuh menjadi anak perempuan yang begitu rupawan dan diberi nama Soraya (Pich Chanbormey). Namun, ia tidak memiliki rambut seperti manusia pada umumkan, melainkan ular hidup.
Kondisi itu selama ini dirahasiakan oleh biksu dengan memberikan cincin ajaib sehingga anak perempuan itu terlihat sama sepert anak-anak pada umumnya.
Permasalahan pun dimulai ketika Soraya bertemu Wae-ha (Winai Kraibutr). Soraya jatuh cinta kepada pemuda itu dan suatu kejadian membuat cincin ajaib yang selalu ia kenakan terlepas.
Snaker merupakan sekuel dari film The Snake King’s Wife yang diproduksi pada 1970. Film ini tayang perdana pada Februari 2001 di Kamboja dan diikuti Thailand pada Maret 2001.
|
|
(chri)
